oouoo, listeeennnn (bukan lagu beyonce)

Minggu, 24 Maret 2013 | Puti Halimah Sati di 03.44 |

bismillaah...
jrengggg..sekian lama , aku nggak nge-blog, akhirnya bisa nge-blog lagi, yeeeaaaah
*nyanyikan dengan nada lagu ridho roma yang 'sekian lama~*
terakhir nulis kalo ndak salah desember, dan kamu tau ini bulan apa? yap, maret,
itu berarti blog ini sudah hibernasi 3 bulan, bayangkan 3 bulan tanpa tulisan
*nulis si, catetan kuliah sama catetan rapat cuman :p*
yaaaah, semoga hibernasi kali ini nggak berkepanjangan, dan nulis itu jadi kewajiban selain sholat 5 waktu (?) yayaya,
here we goooooooooooooo

=====================================================================

" You should listen'There is someone here inside
Someone I thought had died so long ago"

' beyonce-listen..'

ehem,nggak ada hubungannya mungkin sama apa yang mau saya tulis sama ini lagu, mahaaha, soalnya lagu ini tentang kegalauan seorang wanita, sedngkan saya sekarang dalam kondisi yang -insya Allah- steril dari kata galau, semoga :D
okeh.. begini jadi ceritanya,
beberapa tempo lalu, katakanlah saya sedang berada pada kondisi harus mendengarkan buanyak masalah orang, selain tuntutan profesi dan karir masa depan sehingga praktikum kuliah bau-bau 'listening to other problem' adalah suatu keharusan buat mahasiswi yang baik seperti saya, ehem

ceritanya saya, berhasil mengambil ribuan hikmah dari kasus orang-orang yang saya dengarkan, dari yang judulnya 'curhat tak terbalas' 'cinta bertepuk sebelah tangan' sampai 'nantikanku di batas waktu' -ini kenapa judul curhatan kayak begii semua- yah kurang lebih seperti itulah... saya sangat suka dengerin orang ngomong, di radio, tivi, face to face, denger lagu dan lain sebagainya, dan memang saya terlahir dengan kecenderungan audio yang lebih dominan, entah ini suatu karomah atau gimana saya nggak ngerti :p

mendengar buat saya adalah aktivitas otak dan hati *tsaah* otak yang memproses suara-suara dari luar dan hati yang merespon serta membri sabda solusi 'gue harus bagaimana' yah kurang lebih begitcyu
well,
pertanyaannya adalah kenapa banyak orang suka susyaaaaaahhhhhhh sekali mendengarkan, maunya ngomong sampai berbusa-busa dan nggak peduli sama lingkungannya yang absolutely sudah meberikan sinyal-sinyal untuk menyruh orang tersebut berhenti ? mengapa oh mengapa,
dulu,
kata dosen saya dalam mata kuliah pengantar psikologi kalo gak salah, kebutuhan manusia itu selain sandang, pangan papan adalah didengarkan! deal with it! bayangkan saat kamu sedang bahagia-bahagianya atau sedang sedih sejadi-jadinya? apa yang akan kamu lakukan? cerita bukan? pasti, gimana kalo nggak ada tempat curhat di kiri dan kanan? perasaan ingin bunuh diri (lebay) pasti dengan cepat menggerogoti.
......................................................................................................................................................
then,
makanya saya nggak protes sama orang yang suka curhat di media sosial, itu hak mereka dan itu kebutuhan mereka, kita kan nggak pernah tau mereka orangnya kayak gimana (itu yang suka curhat di medsos), mungkin mereka terlalu tertutup dan susah cerita orang lain sehingga 'pengakuan diri' muncul dari memajang status2 tersebut, untuk di like dan diliha banyak orang, dan ada rasa puas tersendiri di dirinya, jadi, plis, biarkan saja, namanya juga 'media sosial' jadi wjar kan kalo untuk curhat :)

lalu,
kalo didengarkan itu merupakan suatu keharusan kenapa oh kenapa banyak orang yang susah untuk mendengarkan? kenapa latihan public speaking itu menjamur dimana-mana tapi latihan public listening itu nggak ada sama sekali? tanyakan pada hati..

terakhir,
you are what u eat, jika ingin didengarkan maka dengarkanlah, jika ingin dimengerti maka mengertilah, jika ingin bahagia, bahagiakanlah orang lain :) simple bukan...
semoga saya, kamu dan kita bisa sama-sama saling mendengarkan dari hati, untuk mencari solusi dan menghargai orang lain, banyak pembicara hebat tapi sedikit yang bisa mendengarkan dengan bijak,
tetap sehat tetap semnangat,
sampai bertemu ditulisan selanjutnya,
wassalammu'alaikum :)