kesesakkan ini merajalela
tadinya mengalir lembut,lembut
bagai kabut
bagai seorang gadis yang mematut
di cermin butut
katanya terserang penyakit akut
kesendirian ini hampir membunuhnya
dari dunia yang penuh warna
merusak tujuan dan harapannya
dimana hati?
yang terkadang dibutuhkan untuk menghakimi
siapa yang jahat dan baik hati?
dimana logika?
yang biasanya ikut tertawa
saat perasaan tidak berguna
kembali kulihat dirinya
lusuh dan berpeluh
mennatang hidup yang kian rusuh
dia,
yang terbelenggu dengan kesesakkan dunia
dia,
yang terbelenggu di kesepian menahun,tak kunjung menurun
dia ingin teriak,
tapi siapa yang akan mendengar?
dia ingin menangis
tapi siapa yang akan memperdulikan?
bahkan dia ingn berhenti
tapi siapa yang akan mengizinkan
kembali kulihat dirinya
berjalan lunglai tak bertujuan
menapaki kehidupan
yang sulitnya tak menahan
kembali kudoakan dirinya
untuk hidup lebih baik
walaupun langkahnya kini kian tercekik
__jakarta 13 des 2010__
0 komentar: