-dua pekan lalu,-
selasa malam,
dengan pisau dapur yang biasa istriku pakai untuk memasak,
mudahnya!
tikam langsung, pas!
menghujam perutnya yang buncit, buncit, buncit karena hamil anak kami,
anak kedua, kata bidan dia laki-laki, sudah masuk 7 bulan,
hebat!
aku bunuh istriku,sekaligus anak keduaku yang entah sedang apa diperutnya
mudah,!
darah bercucuran deras,deras sekali, beberapa detik setelah pisau itu tertancap
aku masih dengar, suara istriku,
entah berkata apa,tidak jelas, dan aku tidak peduli
kuambil sarung sekenanya,membersihkan darah yang ada dan meninggalkan
jasad istriku sendirian...
kemudian pergi,untuk mencari anakku yang pertama,dirumah neneknya, kelas 4 sd
-rabu malam-
aku jemput sulungku ke rumah, hebatnya jasad istriku sudah aku kubur di pekarangan dan
warga sekitar belum ada yang tahu,mudahnya membunuh,tau begini sudah aku kerjakan dari dulu!
sempat aku dengar dia bertanya, ibu dimana?
aku jawab sekenanya
setelah agak sepi,pisau kemarin yang masih ada tetesan darah ibunya,
aku pakai kembali,untuk menghabisi si sulung,
bedanya,aku menikamnya dari belakang,
dan sulungku langsung terkapar, berlumuran darah, dan tidak berkata apa-apa
kembali malam itu juga aku kubur,di tempat yang sama
aneh,
para tetangga sekitar tidak ada yang memperhatikan.sama sekali.
cuma aku,suara sekop alat menggali tanah dan suara jangkrik yang terdengar,
menemani sulungku tertidur lelap di tempat akhir peristirahatnya,
dengan ibu serta adiknya,
aku hanya bisa membayangkan betapa bahagianya mereka
-satu pekan lalu-
akhirnya,para tetangga tahu juga,
bahwa aku menyimpan mayat istri dan anakku di belakang rumah,
akhirnya mereka memperhatikan bahwa ada aku, seorang laki-laki gagal yang baru di phk dan tidak bisa menghidupi keluarganya
akhirnya
singkat kata aku digiring ke kantor polisi hingga sidang panjang yang aku tidak pernah mengerti yang mengharuskan aku berdiam di jeruji besi seumur hidup
-hari ini-
ternyata aku bisa rindu,rindu keluarga kecilku yang sering aku tinggal demi sesuap nasi, demi hutang-hutang membumbung,dan demi biaya sekolah si sulung,aku rindu benar
aku iri,mungkin istri dan anak2ku sedang bercanda disana,atau sibuk bergosip tentang aku,
aku rindu
ya,mungkin memang takdir tuhan yang menakdirkan aku tidak bahagia di dunia,mungkin disana,
hebatnya,aku berhasil menentukan takdir indah anak dan istriku
aku yang mengirim mereka kesana
dan sekarang waktuku
aku kira,dunia memang bukan tempat yang cocok untuk kami,
mungkin disana,mungkin untukmu juga
selamanya,
sampai jumpa,aku tunggu kau disana :)
-jakarta,16 nov 00:11-
0 komentar: